Kisah Bocah Pemakan Segala, Tisu Toilet Hingga Kotoran di Lantai

Iklan 3360 x 280

iklan tautan

Seorang bocah di Afrika Selatan bernama Caden Benjamin didiagnosis menderita genetik langka yang disebut sindrom Prader-Willi. Penyakit itu membuatnya terus menerus merasa kelaparan.

Bahkan, jika tidak ada makanan, Caden mencari tisu toilet untuk dimakan. Zola Benjamin, ibu kandung Caden mengatakan, putra kesayangannya juga bisa memakan kotoran di lantai demi memuaskan hasratnya untuk makan.

"Suatu saat, Caden sedang makan kertas toilet. Dia akan makan roti gulung itu. Sebenarnya, dia akan makan kertas apa pun yang akan ditemukannya di rumah. Jika tidak ada yang bisa dia makan, dia akan mengikis kotoran yang dia temukan di lantai dan memakannya," kata Zola, seperti dikutip The Sun.

Sindrom Prader-Willi adalah kondisi langka yang mempengaruhi satu dari setiap 15.000 anak yang lahir di Inggris. Sindrom ini diperparah oleh fakta bahwa penderita membutuhkan lebih sedikit makanan daripada anak lainnya karena tubuh mereka memiliki otot yang lebih sedikit dan cenderung membakar lebih sedikit kalori. Itu sebabnya, pendertia sindrom ini akan cepat mengalami masalah kegemukan.

Di usianya yang baru menginjak 10 tahun, Caden sudah memiliki berat badan sekitar 88 kilogram. Angka tersebut terbilang tidak umum. Sebab, anak sesuia Caden biasanya memiliki berat badan 38 kilogram.

"Biasanya dia akan memulai hari dengan makan empat potong roti keju dan kemudian satu jam kemudian dia akan minum minuman bersoda dan makan sisa makanan dari malam sebelumnya,” ujar Zola.

"Saat makan siang dia akan makan dua potong besar ayam. Dia akan makan per jam sepanjang sisa hari ini," lanjutnya.

Demi kelangsungan putra kesayangannya, Zola terpaksa harus mengunci semua lemari dapur dan lemari esnya. Tak hanya itu, dia juga harus menyembunyikan semua makanan di rumah untuk menghentikan nafsu makan Caden.

"Setiap hari adalah pertempuran. Aku harus memeriksanya sepanjang siang dan malam," tutur Zola.

Saat ini, Caden berjuang untuk bergerak dan bernapas karena tubuhnya yang terus membesar. Caden juga menderita depresi karena dia tidak dapat hidup seperti anak laki-laki berusia normal sepuluh tahun.

Sumber : Arah.com

iklan 336 x 280